Matahari Terakhir Ramadhan dan Reuni Singkat

Bismillahirrahmaanirrahiim 
Hari terakhir Ramadhan kemarin ba’da subuh, ibu mengajak saya untuk melihat pasar dini hari. Pasar ini adanya dini hari dan ketika fajar sudah menyingsing pasarnya selesai.hehe…Bisanya hari terakhir Ramadhan itu ramai, prepekan sebutannya. Ternyata benar, ramai sangat pagi itu, ada yang belanja kebutuhan rumah tangga, sayur maupun yang ramai sekali adalah penjual baju. 

Stand baju di desa seperti ini bakal ramai kalau murah, seperti gamis-gamis di pasar ini rata-rata Rp50.000,-. Saya akui dari segi pemahaman bahan dan harga sepertinya belum bisa sinkron bagi mereka, karena mintanya hanya yang murah. Saya pernah berjualan kerudung yang bahannya bagus di desa, kalau di kota biasanya harga kerudung bolakbaliknya Rp60.000,- di desa saya jual Rp40.000,- itu saja banyak yang protes, padahal kualitas bahan yang saya pakai berbeda dengan yang dijual di desa. Ada sih yang paham harga dan akhirnya beli, dari situlah saya belajar untuk memahami apa yang mereka inginkan. Akhirnya saya modifikasi kerudungnya saya jual Rp20.000,- alhamdulillah laku, tapi hanya one side tidak bolak-balik. 

Setelah melihat-lihat suasana pasar, saya dan ibu segera pulang dan saya menantikan fajar terakhir Ramadhan, sama halnya saat saya camping dengan srikandi untuk melihat indahnya sunrise terakhir di bulan Sya’ban. Alhamdulillah dapat dan cantik sekali pagi itu, sayangnya tidak full.  Saya menikmati matahari terbit dari area mercu bendungan Sangiran. Alhamdulillah, masih diberi kesempatan Allah memunculkan kembali kenangan di Sangiran. 


Sepulang dari waduk Sangiran saya langsung menyiapkan masakan untuk buka bersama dengan SD, dan siangnya saya mengunjungi Dek Hikam, anaknya Mbah Ti atau mbak Devi, rekan SMA. Ada satu pelajaran disaat perjalanan menuju rumah mbak Devi, salah satunya Allah mempertemukan saya dengan rekan SMP dengan rencana tak terduga. Hanya melalui bensin, karena saya berhenti di toko milik keluarganya. Berasa diberi hikmah tentang jodoh, kadang dihadapkan banyak pilihan layaknya banyak toko yang menyediakan bensin, tapi Allah mengarahkan langkah ke salah satu toko, dan ternyata dipertemukan dengan orang yang tidak kita kira. hehe...

3Div tidak sengaja terbentuk saat SMA karena bersama-sama dalam proses hijrah, kelanjutan 3Div adalah 3Div_Allah, berharap bisa menjadi Divanya Allah di Surga kelak. Aamiin...dan disini ada mbak Pepy yang sering bersama kami. Kami ada foto berempat sejak 2011 dan formasinya tanpa disadari hampir sama. hehe...

Kondisi jalanan masih ramai dan saya memilih lewat jalan dalam. Alhamdulillah lebih cepat lewat dalam dan sesampainya di rumah kembali menyiapkan untuk buka bersama dengan kawan SD. Dari seluruh alumni, justru alumni SD ini yang tak pernah berkumpul, dan akhirnya bisa berkumpul walau hanya ber 7 dari 30an orang.hehe... at least  dari pertemuan itu bisa mengumpulkan kembali kawan-kawan SD di grup WA.  Alhamdulillah silaturahim tambah rame dengan hadirnya anak dari mbak Puji dan mbak Yuni, jadi ponakan SD sudah banyak ternyata. 

Malamnya alhamdulillah hasil sidang menyatakan lebaran tanggal 25 Juni 2017, malam itu juga ramai takbiran mengiring. Semua orang mengumandangkan asma-Nya, dan saya menyepi di kamar, merasa sedih ramadhan pergi :( Padahal baru kemarin memulai ramadhan dengan aktivitas laboratorium dan tarawih di Al-Hurr dan malam itu ramadhan akan pergi, semoga tahun depan bisa diberi kesempatan Allah untuk berjumpa lagi :') Aamiin...semoga istiqomah di jalan Allah dan senantiasa dalam ridho-Nya ^^
***
Ngawi, 1 Juli 2017
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments