Fun (Archery) Camp Ala Srikandi AAC

Bismillahirrahmaanirrahiim
Apa kabar sahabat semua? Semoga selalu dalam lindungan dan naungan Allah. Saya ingin menceritakan camping asyik yang saya dan srikandi AAC pada awal bulan Mei, tepatnya pergantian bulan April dan Mei. 

Saat itu hari Minggu, jadwal sore bagi srikandi adalah berenang bersama mbak Septi, salah satu rekan srikandi AAC juga. Sayangnya, saya juga masih ada agenda di Lab, jadi saya skip agenda berenang tersebut. Tak berhenti disitu, saya, mbak Ella, mbak Hesti, mbak Mawar dan mbak Septi ingin camping semalam saja, namun apa daya, kami belum memiliki waktu yang tepat. Tak patah arang kamipun akhirnya tetap jadi camping, tapi di depan kos-an.hehe...Waktu saya utarakan  saya akan camping di depan kos, sontak kawan-kawan kos maupun beberapa teman lain ketawa. "Mana ada camping di depan kos? Ngapain camping di depan kos? ..." dan beberapa pertanyaan lainnya. But, show must go on! 
Langit di atap kos

Saya terinspirasi dengan kawan saya mbak Upil, kawan ENJ 2015 Tim Surabaya. Dia juga sering mendirikan tenda di depan rumah, dan happy-happy saja. Jadi saya pikir, it's depend on you guys! Singkat cerita kami tetap melaksanakan sesuai kesepakatan awal. Camping  di depan kos. 30 April 2017 pukul 21.00 WIB kami sepakat untuk bertemu di depan kos saya, di Babakan Lebak. Mbak-mbak yang lain baru selesai berenang, dan saya dari Kampus. Pukul setengah sepuluh kami baru start mendirikan tenda. Saya bersyukur, kos tercinta sangat multifungsi, bisa untuk lapangan panahan, bisa juga untuk camp ground.hehe... Tentunya saya ijin Bapak kos kalau saya mau camping. "Pengen tidur diluar pak" kata saya ke Bapak. 
Camping ala ala

Setelah kami mendirikan tenda, kamipun melingkar di atas tikar sembari menikmati martabak manis. Kamipun membicarakan mau dibawa kemana AAC dan beberapa obrolan lain. Ternyata camping di depan kos itu asyik, bahkan kalau butuh charger atau toilet langsung ada. Saat kami berbincang, ada kunang-kunang datang menghampiri. Kamipun terpukau dengan keberadaan kunang-kunang tersebut. Alhamdulillah, bahagia tak perlu dicari diujung puncak gunung.

Lalu, langit cerah menambah eksotika malam itu. Kami bebas memandang bersihnya langit dihiasi bintang yang nampak terang. Sesekali awan melintas namun tak mengurangi indahnya malam. Masyaa Allah, indah. Kamipun menengadah ke langit, tak banyak bicara sebab terpukau akan kuasa Allah. Lalu salah satu dari kami, mbak Hesti, membuka pembicaraan. Menyebut ada Jupiter bertengger di atas kepala. Kamipun bangun dan penasaran. Lalu, mbak Hesti membuka aplikasi yang menunjukkan posisi bintang, planet maupun rasi. Ya Allah, semakin terpukau akan kuasa Allah. Lalu, saat dini hari obrolan kami berlanjut hingga muhasabah dengan QS. Al Mulk ayat 1-5, hingga akhirnya kami terlelap dengan damai. 

Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala 
(QS. Al-Mulk [67]: 1-5)

Ba'da sholat Subuh kami telah bersiap untuk berlatih panahan. Jika ada berkuda lengkap sudah dalam 24 jam, 3 olahraga sunnah.  Kamipun menyiapkan busur dan mengisi tenaga dulu. Sebungkus nasi kuning membuat tenaga kami lebih kuat, alhamdulillah. Lalu kami melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk menghindari cidera. Setelah pemanasan kamipun memulai latihan dengan jarak pendek, 3 meter. Kami saling mengoreksi satu sama lain. Goal kita hari itu adalah teknik. Kami memakai 2 jenis busur, standart bow, Arjuna namanya, horse bow (Kirana) dan standart bow lokal (Abimanyu) plus pendatang baru, yang belum diberi nama oleh empunya, mbak Mawar.
Camping squad, kurang mbak Septi

Alhamdulillah, tepat pukul 09.00 WIB kami menyudai latihan pagi itu, dan melanjutkan aktivitas masing-masing. 12 jam quality time. Ternyata dimanapun tempatnya, asal bersama orang yang tepat dan mengagendakan yang bermanfaat (in syaa Allah) juga akan terasa asyik kegiatannya. Alhamdulillah mungkin teman-teman mau coba cara kami? Mengisi waktu yang singkat dengan kegiatan kita dan tempat tak terlalu jauh.
Latihan memanah bersama...

Ya, kembali lagi ke awal, bukan tentang seberapa bagus tempatnya, namun bersama siapa dan melakukan apa ketika berjumpa itulah yang lebih utama. Terima kasih ya Allah telah memberikan kami kesempatan untuk bersilaturahim, semoga kami selalu dalam ridho-Mu. Aamiin

***
Wisma Wageningen, 24 Mei 2017
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments