Tentang Penulis dan Tanggung Jawabnya

Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah masih diberi kesempatan Allah untuk menulis. Ingin berbagi tentang renungan tadi malam. Tentang semua yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan, termasuk saat kita menulis.

Cerita bermula saat tadi malam, setelah pulang dari Lab, saya tidak langsung ke kos. Ada yang mengganjal, tentang konduktivitas hidrolik yang tak kunjung saya pahami seutuhnya. Akhirnya, saya berhenti pada cafe kecil, bukan cafe sebenarnya, lebih mirip warung kopi modern yang dilengkapi wifi. Sesampainya di sana, saya langsung memesan menu andalan, smoothies coklat dan kentang goreng. Lalu saya keluarkan laptop dan beberapa catatan. Saat dinyalakan, laptop sudah tau apa yang saya inginkan, karena tab dan lembar kerja masih belum berubah. Kemudian langsung saya play kembali video tentang penjelasan soil movement dan mencoba mencerna. Alhamdulillah kondisi tidak ramai, jadi walaupun sedikit, masih ada ilmu yang di serap. 

Terkadang saya malu, karena terus mengandalkan teman-teman saat mengerjakan tugas. Seolah-olah saya pengikut yang tanpa usaha, tapi saat saya mencoba memahami sendiri, memang tak semudah yang dikira. Saya lebih suka mendengarkan dan diarahkan. Tapi, sejak mengenal mereka, saya ingin berubah, berubah menjadi lebih baik dengan berusaha lebih dahulu, jika memang terus menerus tak bisa, setidaknya saya telah mengusahakannya. 
Terima kasih ya Allah...

Saat saya membaca paper, saya menemukan paper atas nama dosen saya di WRE UB. Langsung saja saya lihat beliau aktif di FB, sayapun memohon maaf chat beliau. Saya menanyakan bagian yang tidak saya pahami ketika saya membaca paper beliau. Alhamdulillah, tak lama saya mengirim pesan, beliau langsung menjelaskan. Bahkan beliau mengkonfirmasi ada beberapa persamaan yang salah ketika masuk ke editor. 

Seketika saya membayangkan tanggung jawab penulis, penulis apapun, terutama penulis ilmiah. Ketika pembaca kurang jelas mencerna, tak lengkap rasanya jika tak menjawab pertanyaannya. Itulah sebabnya ada korespondensi penulis. Pun saya ingat ketika dulu skripsi, saat itu saya juga menghubungi langsung penulis jurnal, menanyakan metode yang digunakan. Mungkin karena beliau banyak agenda, pesan saya lama dibalas, tapi tetap dibalas oleh beliau dan dijelaskan metode yang beliau pakai. Berdasarkan kesamaan pengalaman itulah saya belajar, ketika saya menulis artikel atau berupa jurnal, ada tanggung jawab transfer ilmu kepada pembaca. 

Alhamdulillah, bisa mengambil hikmah dari hal kecil seperti menulis jurnal ini. Akhirnya diingatkan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan. Semoga tulisan-tulisan kita baik formal maupun non formal turut andil memberatkan timbangan kebaikan kita di hadapan Allah kelak ya ^^, mohon saling mengingatkan jika ada tulisan yang menyimpang dari ketentuan-Nya. 

“Dan janganlah engkau mengikuti apa yang engkau tidak punya pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya itu akan dimintai pertanggungan-jawabnya” (QS. Al Isra’:36)
***
 Wisma Wageningen, 8 April 2017
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments