Reuni Kecil WRE di Bandung

Bismillairrahmaanirrahiim
Alhamdulillah bisa melanjutkan cerita Negeri Sakura ke Paris Van Java dan Ada Cinta di Paris Van Java. Jadi setelah dari Alun-alun Bandung yang panas namun tetap rame membahana, aku, Reza, Muslim, Wahyu dan Mas Adib kembali ke Buah Batu. Kalau mereka rencananya mau makan siang ke Telkom namun aku memutuskan untuk turun disuatu tempat saja. Akupun diturunkan di sebuah perempatan yang aku tidak tahu namanya, yang jelas didepan PLN, ramai sekali bahkan macet berkilo-kilo. Aku akan melanjutkan pertemuanku dengan sahabat di WRE, Eva. Sekalian mumpung di Bandung.hehe
Siang itu di Alun-alun Bandung

Aku lihat google maps jarak antara tempatku berdiri dengan Kopo, tempat tinggal Eva sekitar 9km, niatnya sih naik Gojek, biar segera sampai dan tidak pindah-pindah, pun saran dari teman-teman juga seperti itu. Akhirnya aku pesan Gojek namun entah mengapa susah find tempatku berdiri, salah terus. Daripada kelamaan akhirnya aku bertanya dengan warga-warga yang lewat dan ada beberapa yang kurang tahu.hehe... Akhirnya ada Bapak dan anaknya berhenti didepanku, kemudian aku bertanya dan Beliau tahu. Akupun diarahkan untuk menaiki angkot di seberang berwarna hijau, lupa nomor berapa, pokoknya angkot hijau arah Terminal Leuwi Panjang, setelah itu di Leuwi Panjang aku disuruh bertanya untuk ke arah Kopo.

Ok... capcus nyebrang, cukup mudah menyeberang karena sedang macet. Alhamdulillah beberapa saat angkot yang dicari langsung menghampiri. Agak sesak memang, tapi mau bagaimana lagi, kalau tidak seperti itu tidak berangkat-berangkat. Sekitar 15 menit kiranya aku sampai di depan Terminal Leuwi Panjang. Nah, sejujurnya aku bingung naik apa setelah itu. Mencoba Gojek  masih susah buat menemukan tempat, atau mungkin jaringanku yang memang bermasalah. Tak kehabisan akal, akhirnya aku menghampiri penjual Golang-galing (sebutan Jawa), tapi ini yang cakwe. Intinya sebenarnya aku cuma mau tanya dimana angkot ke Kopo tapi modusnya beli.hehe...

Kata Abang penjual cakwe, aku harus naik angkot ke Soreang, nanti turun di Permai-permai gitu. Ya sudah karena angkot telah siap akupun naik dan aku bilang dulu ke Bapaknya kalau mau turun di Kopo yang di Perumahan tersebut. Alhamdulillah baik sekali Bapak sopirnya.

Perjalanannya lumayan lama, hehe.. untung tidak jadi Gojek, soalnya aku nyadar kemampuan my lovely backbone. Mbak Eva sudah berkali-kali menghubungi tapi tidak aku angkat, mungkin Mbak Eva takut aku kesasar. *Maafkan Mbak Eva

Ohya, dari Buah Batu naik angkot kalau diakumulasi aku habis 10000, entah mahal atau murah sih, tapi kata Mbak Eva memang harganya sekitar itu. Sepanjang perjalanan ke Kopo ada Mall, lumayan gede bisa buat refreshing.hehe

Alhamdulillah setelah hampir setengah jam atau bahkan lebih, aku sampai juga di tempat yang dibilang Mbak Eva dan dari seberang sudah kelihatan Mbak Eva telah menunggu. Yeyeye...alhamdulillah. Terima kasih ya Allah...

Kamipun bergegas menuju kontrakan Mbak Eva dengan motornya, sebelum sampai kontrakan isi amunisi dulu di Indomaret, sekaligus persediaan semalam. Setelah sampai di Rumah, lebih tepatnya penginapan Kantornya Mbak Eva, aku bertemu dengan Mbak Ira dan Mbak Fitri~semoga aku tidak lupa nama. Mbak Ira juga kakak tingkatku di WRE dan violaaaa Reuni kecil-kecil WRE di Bandung.

Kami ngobrol sejenak kemudian langsung istirahat karena memang waktunya tidur siang. Akupun ke kamar Mbak Eva dan kita banyak bercerita. Seperti biasa lama tak jumpa, cerita kesana kemari tanpa jeda. Sampai akhirnya akupun bercerita kenapa bisa dapat cakwe yang kubawa tersebut. Jujur, baru kali ini lihat cakwe makannya pakai saos.What theeee...rasanya aneh bin ajaib.hehe Soalnya kalau di Jawa itu manis loh, serius.
Abaikan wajah lelah saya.hehe

Tak terasa waktu semakin sore dan hujan. Padahal Mbak Eva mau mengajakku ke tempat ngehits di Kopo. Kita tunggu sampai magrib tapi tetap saja hujanpun tak mau reda.Wa ya sudahlah....belum rejeki.

Akhirnya kitapun memutuskan untuk pesan Hokben saja, sekalian sudah lapar tapi hujan. Ohya, aku juga dikenalkan dengan Mas Slamet dan Mas Arif, teman kerja Mbak Eva.Alhamdulillah asyik dan baik orang-orangnya. Sembari menunggu Hokben, kamipun bermain UNO. Ini mainan sebenarnya buat nunda lapar. hehe

Tapi..ternyata eh ternyata, sudah hampir satu jam makanan tak datang-datang dan kamipun sudah sangat lapar sekali kawan. Usut punya usut ternyata Abang Hokben keliling kompleks gara-gara tidak menemukan alamat. Yaelah Bang..inisiatif telepon dong Bang.hehe
Buronan selama satu jam yang ga datang-datang

Setelah kenyang kami tetap main UNO.hehe...kasihan sama Mbak Ira banyak dicoret dan ending-ending aku korbannya pemirsa.huhu... Sampai akhirnya hujan reda, sudah diatas jam 9 dan kamipun bergegas masuk ke Kamar.hehe...tidak ada yang spesial di malam minggu, cukup tidur saja sambil bercerita masa lalu. #Eh

Aku dan Mbak Eva sepakat esok hari mau ke Pasar Minggu, sekalian jalan pagi. 
*
Pagi tiba, meski sedikit kesiangan jalan, kami tetap memacu langkah ke Pasar Minggu. Alhamdulillah menikmati pagi di Kopo dengan hiruk pikuk para pedagang. Nah, meskipun badanku kecil tapi aku tak tahan lihat makanan dan akhirnya kalap beli makanan dipagi itu. Beli buah, camilan, lontong, udang dan apalagi ya, gethuk, makan besar lah.hehe...

Akupun sampai lupa kalau aku harus bergegas ke Jakarta untuk menghadiri agenda lain. Takut kesiangan jam 7 kami pulang ke Rumah dengan perburuan makanan, tapi ada miss yang terjadi, kami tidak membelikan Mas Slamet makan, ya Allah...maaf ya mas, khilaf.

Hasil kalap...hehe

Kamipun makan pagi bersama dan setelah itu aku mandi dan bersiap-siap untuk kembali ke Bogor dengan ke Jakarta terlebih dahulu. Alhamdulillah pertemuan tak disengaja atas ijin Allah. Terima kasih ya Mbak Eva dan semuanya, maaf semalam merepotkan kalian. ^^

Nah, belum selesai cerita ini, jadi setelah dari Mbak Eva aku mau ke Jakarta, ngapain? Tunggu ceritanya esok hari ya ^^
***
Wisma Wageningen, 30 Januari 2016
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments