Rindu yang Tertunaikan

Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulilllah tadi malam ada rindu yang tertunaikan, ada pertemuan yang selama ini dinantikan akhirnya terealisasikan. Selasa, 15 Desember 2015, hari itu sudah kutandai di buku agenda untuk datang di acara penutupan Ekspedisi Nusantara Jaya 2015. Awalnya sudah senang karena hanya ada satu mata kuliah dihari selasa, itu artinya setelah kuliah aku langsung bisa menyusul kawan-kawan di agenda tersebut.

Namun apa daya, senin,14 Desember 2015, usai badminton dapat kabar kalau selasa full dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Hari senin sore pula aku ingin left  sejenak dari grup TL ENJ karena mereka posting foto-foto kedatangan, moodku di kelaspun mulai tak terkontrol.hehe..efek kangen berlebih jadi mood paling parah selama di Kelas...

Hari selasapun tiba, dan mulailah update foto bertebaran di grup TL maupun ENJ Surabaya. Huaaaaa...semakin segera kesana tapi ada daya aku tak kuasa. Plus  rasa nervous  mau presentasi yang susah untuk berhenti.





Itulah beberapa kiriman foto yang membuatku semakin dan semakin ingin merealisasikan untuk bertemu. ENJ Surabaya yang datang Bang Heri, Bang Firman, Bu Guru Nita, Mbak Muthia dan Bu Titiek. Duh...tidak sabar sore tiba. Akhirnya setelah full kuliah selesai, aku menghubungi Mbak Nita, tim ENJ Surabaya dan Bu Titiek, menanyakan acara yang di Cibubur apakah jadi, ternyata kata Bu Titiek tidak jadi karena beberapa hal. Akhirnya mereka masih menginap di Oasis Apartement  di dekat Stasiun Senen.

Sore itu aku bersama Mbak Reni, teman sekelasku, menuju stasiun bersama. Dalam perjalanan sudah membayangkan bagaimana keceriaan kawan-kawan ENJ, ah...semakin tidak sabar rasanya. Seperti biasa, sore itu diiringi hujan yang menentramkan, alhamdulillah tidak terlalu macet..

Sesampainya di Stasiun kami menunggu KRL dengan tujuan Jatinegara, dan akupun akan berpisah dengan Mbak Reni di Stasiun Citayam. Hmmm..kereta semakin ramai dan berdesakan ketika sampai di Manggarai, dan saat itu pula aku menghubungi Kak Tara, salah satu panitia ENJ, menanyakan kalau dari Stasiun Gang Sentiong jauh apa tidak, dan Kak Tarapun menelpon memberi tahu. Maaf ya Kak ganggu jalannya..hehe

Sepanjang perjalanan sengaja mendengarkan lagu-lagu ENJ, walaupun suara cempreng sendiri yang didengarkan.hehe...Setelah menanti, alhamdulillah sekitar pukul 20.30 WIB sampailah di Stasiun tujuan, namun baru bisa beranjak dari Stasiun pukul 21.00 lebih karena antri kamar mandi.hehe..Mulailah menuju Apartement menggunakan bajaj, yeee...malam-malam jalan-jalan pakai Bajaj...

Nah, Bapak sopir bilang tahu Oasis Apartement, akhirnya dibawalah aku kesana setelah diskusi harga. Asyik... Soalnya aku takut naik ojek dengan kondisi Jakarta yang super duper rame. Turun dari bajaj aku salah masuk gedung.hehe... ternyata Oasis Apartement diseberang Gedung yang aku masuki. 

Sesampainya di Oasis Apartement aku tanya ke Pak Satpam dan mereka super baik. Alhamdulillah.... Akupun naik ke Tower A lantai 12, tempat teman-teman putri tinggal. Sampai lantai 12 disambut Bu Titiek...Alhamdulillah ya Allah Engkau realisasikan meskipun waktu sangat singkat. Bu Titiek adalah TL ENJ Surabaya yang kita pernah sekapal bersama.

Setelah masuk ruangan oleh Bu Titiek aku di kenalkan sama yang ada disana, maafkan sebelumnya kalau salah sebut nama...Kak Okti, Asti, Eka, Ragil, Trumpung, Ata, Devina, Mirbum, siapa lagi maaf lupa nama tapi ingat wajahnya.huhu..Selain yang masih bangun, ada juga yang sudah tertidur seperti Mbak Eny. Kata Bu Titiek mungkin mereka kelelahan karena seharian beraktivitas. Personilnya sudah berkurang karena sudah ada yang pulang seperti Dhira, Elisabeth dan beberapa kawan lain.

Setelah ngobrol  ringan di Lantai 12, aku diantar  Bu Titiek ke Lantai 6 tempat yang putra menginap. Disana ada Kak Syamsul, Kak Salam dan yang pegang laptop lupa lagi, maaf.huhu... Kak Irfan istirahat, Kak Hakiki sama Mahesa sedang keluar ke Atrium, Kak Yudis ke tempat saudara, ada juga yang sudah tidur dan teman-teman lain ada di Lantai 15. Setidaknya senang bisa berjumpa langsung dengan mereka. Alhamdulillah...Setelah itu kembali ke Lantai 12 dan berbincang lagi dengan para ladies ENJ Perintis. Nah ini view disalah satu sisi Jakarta....

Kemudian setelah berbincang tentang cerita ENJ, Kak Mirbum dan Devina mau keluar, aku ikut. hehe... Awalnya mau menyusul Kak Hakiki dan Kak Mahesa ke Sarinah, bersama Kak Syamsul. Tapi..entah mengapa sesampainya di Lantai 6 kita useless dan memutuskan untuk ngemper bertiga bersama Kak Mirbum dan Devina dari keberangkatan Tanjung Pinang. Akhirnya kita turun dan mengikuti kaki melangkah.hehe

Kitapun memutuskan untuk makan mie goreng dan nasi goreng pinggir jalan di samping Hotel. Alhamdulillah banyak ilmu baru dan sharing tentang keberangkatan Tanjung Pinang dan Pulau yang di kunjungi. Plus dapat cerita acara penutupan ENJ 2015 dengan segala ceritanya. Kita ngangkring lama sampai Kak Devina ngantuk  nungguin aku dan Kak Mirbum makan.hehe.. padahal sebelumnya terjadi miss antara kami dan penjual nasi goreng.hehe..

Kita ngemper sampai hampir tengah malam, karena melihat Kak Devina sudah tidak fokus akhirnya kita balik ke Kamar. Untungnya Kak Devina tidak sempoyongan berjalan meski didera rasa ingin memejamkan mata yang berlebihan. Waktu kita naik lewat lift ada yang aneh. Jadi kita masuk bertiga dengan satu orang pria yang menuju lantai 6. Entah kenapa setelah pria itu keluar lift, tombol lantainya tidak bisa dibuka. Takut juga tidak bisa keluar dan terjebak di lift, kan tidak lucu anak ENJ terjebak di lift.hehe.. Akhirnya kita turun lagi ke Lantai dasar dan ketawa ketiwi sampai Bapak satpam ngasih tahu kalau harus pencet tombol. Maafkan kami Pak.hehe.. Mungkin karena kejadian konyol itu juga  sesampainya di Kamar Mbak Devina tidak ngantuk lagi. Hehe... bisa aja nih mbak.

Terus waktu tengah malam lewat sama Mbak (maaf lupa namanya) mindahin dispenser yang error yang mengakibatkan air keluar dan membasahi lantai.Ceileh...Jadi dispensernya mungkin bocor sehingga airnya tidak mau berhenti mengalir, kemudian Kakak strong ENJ dari Lampung (kalau tidak salah) mengangkat galonnya dibalik biar tidak bisa mengalir.

Akupun tidak bisa tidur setelah itu dan mereka terlelap di Kamar, di Lantai, di bawah kolong dan lain-lain yang nikmat ditempati.hehe...Sampai akhirnya pintu terketuk oleh seorang pria ENJ misterius yang membuat kami lari cari kerudung.hehe.. Ternyata mereka  3 orang harus pindah ke Lantai 15. Alhamdulillahnya sudah bertemu walau sejenak. Terus masih WA'an sama Kak Hakiki, karena kita belum ketemu janjian sebelum aku pulang, kita mau ketemu sembari aku turun. 

Nah, semakin sepi dan akupun terlelap di Kursi depan TV walaupun sedikit-sedikit bangun, termasuk saat Bu Titiek menawari pindah ke Kamar, akupun enggan, sudah PW, posisi uenak.hehe...

Hingga jam 3 bangun, jadi tidur kurang dari 2 jam, kemudian menyiapkan untuk balik ke Bogor karena kuliah jam 8 pagi, dan mandi sebelum Subuh. Mereka ada yang sudah bangun tapi belum semuanya. Akupun mau pamit tapi cuma Mbak Ata dan Mbak dari Jogja yang rumahnya dekat Alun-alun Utara keberangkatan Pulau Sebatik, karena mereka sudah bangun. Sebelum pulang sempat menengok satu persatu kamar, wajah lelah bercampur ceria menghiasi para wanita tangguh ENJ Perintis ini, pun sekalian mengembalikan tas bu Titiek. Akhirnya karena tidak enak mengganggu istirahat, akupun berpamitan kepada yang sudah bangun saja dan titip salam. Setidaknya seperti Mbak Eny aku sudah bertemu langsung meskipun belum bicara, dan teman-teman lain yang aku datang ketika mereka tidur dan aku pulang ketika mereka belum bangun. Semoga kita bisa bertemu dilain kesempatan, akupun lupa tidak meminta foto sebagai kenangan...Mungkin Allah punya rencana akan mempertemukan kembali kita di masa depan.

Sesungguhnya masih sangat ingin bergabung dengan mereka, kapan lagi coba, yang awalnya cuma kenal di WA, yang saling bully di WA dari berbagai wilayah Indonesia, senasib sepenanggungan dan apapunlah tentang kita. ENJ Perintis ini salah satu keluarga yang solid, akupun ketika ketemu pertama di Apartemen seperti tidak asing seperti sudah kenal lama, karena mereka asyik, santun, easy going, asyiklah pokoknya. Setelah mampir ke Lantai 6 akupun segera meninggalkan Apartemen dengan berat hati, in syaa Allah lain semoga Allah ridhoi berjumpa lagi.. Maaf ya belum bisa menemui satu persatu..

Akupun menuju Stasiun Juanda atas saran Kak Aden, melewati Jakarta pagi hari dengan sepinya, dan itu indah nan menentramkan, sangat bertolak belakang ketika siang tiba. Saat melewati Masjid Istiqlal dan melihat gagahnya monas, teringat sama satu keluarga lagi, WRE, yang dulu kita bersama-sama shalat Subuh di Istiqlal.
masih pagi di Stasiun Juanda

Awalnya takut telat karena kereta ke Bogor dari stasiun Juanda ternyata masih setengah 6, tapi alhamdulillah tidak. Estimasi waktu alhamdulillah tepat dan jam 8 pagi aku sampai di Kelas. Hari ini mereka akan kembali ke Daerah masing-masing. Safe flight ya kawans...senang bersua dengan kalian, jangan lepaskan ikatan kekeluargaan dan persaudaraan, semoga ada kesempatan kita kembali berpetualang. Aamiin...

Inilah beberapa potret dari grup ketika mereka akan pulang ke daerah masing-masing.


Terima kasih kawan karena selama ini banyak mengajarkan banyak hal meskipun tanpa bertatap dan dari jarak jauh, kalian luar biasa, the best dah!

Terima kasih ya Allah, beberapa jam yang Engkau ridhoi berjalan sempurna meski aku masih tak cukup kuat melepaskan perjumpaan dengan mereka...Aku akan merindukan perjumpaan kembali dengan kalian :")
***
Ruang Kuliah SIL & Wisma Wageningen, 16 Desember 2015
Vita Ayu Kusuma Dewi



Comments

  1. Senengnya bisa kumpul bareng mereka. ^^ Gak rindu lagi sekarang? :D

    ReplyDelete
  2. Sekarang udah gak rindu lagi, kan? ^^

    ReplyDelete
  3. tambah kangen mbak soalnya pisah lagi.hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^